SEJARAH SINGKAT SMPN 1 PARIAMAN

SMPN 1 Pariaman menjadi salah satu cagar budaya tidak bergerak yang ada di Kota Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). SMPN 1 Pariaman tercatat sebagai cagar budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar dengan nomor inventaris 32/BCB-TB/A/07/2007. Lokasi SMPN 1 Pariaman ini tepatnya berada di Mohammad Syafei – Kelurahan Kampung Perak, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman.

Secara astronomis, cagar budaya ini berada di titik: S0° 37′ 32.025″ dan E100° 7′ 5.361″. Sedangkan secara geografis, situs cagar budaya SMPN 1 Pariaman berada pada bentang lahan datar, dataran rendah dengan ketinggian 7 mdpl. SMPN 1 Pariaman ini memiliki luas bangunan 1.309 meter persegi berdiri di lahan 50 x 80 meter (4.000 meter persegi). Objek ini mudah dijangkau dapat di akses dengan kendaraan roda 4 dan 2.

Pemilik dan pengelola SMPN 1 Pariaman adalah Pemerintah Kota Pariaman (Dinas Pendidikan). SMP 1 Pariaman ini, dahulunya merupakan sekolah Belanda tingkat HIS (Holand Indische Scool) yang diperuntukkan untuk anak keturunan Belanda di Pariaman. Pembangunan yang pasti dari sekolah ini tidak dapat diketahui dengan jelas. Namun dilihat dari arsitektur dan struktur bangunan, diperkirakan bangunan ini dibangun sekitar tahun 1900 s.d 1920-an. Bangunan SMP 1 Pariaman berada di Jalan Mohammad Syafei atau diantara bangunan perkantoran Bupati Kabupaten Padang Pariaman dan Pertokoan/Pasar.

Dalam SMP 1 Pariaman ini terdiri dari 4 bangunan. 3 bangunan lainnya merupakan bangunan baru atau dibangun jauh sesudah berdirinya bangunan peninggalan Belanda. Bangunan SMP 1 Pariaman yang lama ini berdiri sejajar dengan jalan dengan ukuran panjang 109 meter dan lebar 12 meter. Bangunan SMP 1 ini terdiri dari beberap bagian ruang yang berfungsi sebagai ruang guru dan kelas.

Pada bagian tengah ruang merupakan akses masuk ke bagian halaman dalam sekolah. Atap bangunan terbuat dari genteng berbahan tanah liat berbentuk limasan, pada sudut-sudut atap terdapat hiasan berbentuk anak catur. Sebagian besar bukaan sudah diganti dengan bahan baru, seperti jendela dan pintu tetapi bentuknya masih mempertahankan bentuk aslinya. Bagian depan dari bangunan ini sudah diberi atap tambahan dari atap multiroof dan diberi gonjong.